![]() |
petani sedang kerjabakti membersihkan sampah. |
![]() |
petani sedang kerjabakti membersihkan sampah. |
![]() |
Tumpukan sampah dan eceng gondok. Lokasi di depan kantor desa Sukamulya |
REPORTER :
MADRAWI-TOP JABAR
Sukatani,
Bekasi- Petani di wilayah utara Bekasi keluhkan penumpukan sampah di sepanjang Kali Cikarang. Penumpukan
sampah tersebut ditengarai sebagai penyebab menyusutnya debit air yang menjadi
kebutuhan utama petani di daerah itu.
Koordinator
petani wilayah utara, ustad Jaenudin kepada Majalah Top menuturkan, banyak
petani yang mengeluhkan kurangnya pasokan air yang berimbas
menurunnya hasil panen pada area sawah sekitar 3764 hektar di kecamatan
Sukatani, Sukakarya, Sukawangi, Cabangbungin dan Muaragembong.
“Kami selalu
direpotkan untuk membuang sampah-sampah yang menumpuk. Ditambah lagi tanaman
eceng gondok yang terus menumpuk. Pendangkalan ini berakibat pasokan air tidak
lancar. Harusnya bupati Bekasi turun tangan dalam persoalan ini. “ Keluh
Jaenudin, Selasa, 20 September 2016.
Seharusnya
kata Jaenudin, Neneng Hasanah Selaku
bupati yang berasal dari keluarga petani bisa lebih peka menaggapi persoalan
yang dihadapi para petani di wilayah utara. “Saya kira bukan hal sulit bagi
Pemkab Bekasi mengalokasikan anggaran untuk normalisasi Kali Cikarang. Ini
hanyalah persoalan keberpihakan anggaran kepada kami para petani.” Katanya.
Selain ada
normalisasi Kali Cikarang, Jaenudin juga berharap dibuatkan pintu air di hulu
Cikarang Barat Laut (CBL) untuk pengaturan air.
Senada
dengan Jaenudin, salah satu petani dari kecamatan Sukawangi, Muhit juga
mengeluhkan pendangkalan Kali Cikarang karena sampah tersebut. Dia meminta
pemerintah segera turun tangan mengatasi persoalan tersebut.
“Selama ini
petani melakukan kerjabakti membersihkan kali. Tapi melihat kondisi sekarang,
butuh turun tangan pemerintah karena sudah tidak maksimal lagi bila menggunakan
tenaga dan alat seadanya. Ini harus dengan alat berat baru bisa.” Tandasnya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar