Minggu, 11 September 2016

Dianggap Sumber Polusi, Puluhan Warga Sumurbatu Bantargebang Hadang Truk Pengangkut Tanah



 REPORTER : AMSAR-TOP BEKASI
Kendaraan pengangkut tanah yang diberhentikan paksa oleh warga, Minggu, 11 September 2016

kondisi jalan berdebu yang ditengarai karena adanya kegitatan truk pengangkut tanah
Bekasi- Puluhan warga RT 02 /RW 01 kelurahan Sumurbatu, kecamatan Bantargebang, kota Bekasi, Jawa Barat melakukan  penghadangan aktivitas truk bermuatan tanah yang melintas diwilayah mereka. Pasalnya, aktifitas kendaraan besar pengangkut tanah tersebut dituding sebagai penyebab jalan dilingkungan mereka kotor dan licin. Penyetopan yang dikomandoi Lurah dan ketua RW setempat.

Lurah Sumurbatu, Topik  dilokasi aksi mengatakan,  warga bukan menghentikan total aktifitas kendaraan pengangkut tanah melintas diwilayahnya, tapi seharusnya kendaraan besar pengangkut tanah tersebut hanya boleh masuk pada malam hari.

“Ini sudah melanggar SOP (Standar Operasional dan Prosedur- Red). Truk besar yang bermuatan tanah harus beraktivitas malam hari agar tidak mengganggu masyarakat dan muatannya  harus tertutup rapi agar tidak  berceceran dijalan berakibat  jalan kotor, berdebu serta licin.” Kata Lurah Topik.

Sebagai Lurah, dirinya menegaskan bahwa aksi itu adalah bentuk teguran kepada PT Karya Megah Prima selaku perusahaan yang mengoprasikan truk-truk pengangkut tanah tersebut.

Lurah Sumurbatu, Kec. Bantargebang, Tofik(baju batik) yang memimpin langsung aksi warga
Warga juga mengaku sudah beberapa kali menegur pihak perusahaan namun tak pernah diindahkan. “Sudah dari awal kita kasih tau, tapi tidak ada realisasinya. Jalan lingkungan kami jadi kotor gara-gara kegiatan perusahaan mereka. Bahkan ketika hujan jalan yang licin berakibat banyak kecelakaan yang terjadi.” Keluh ketua RW  01 diamini oleh puluhan warga yang melakukan aksi, Minggu, 11 September 2016. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar