![]() |
Pekerjaan Jalan Lingkungan yang diprotes Warga RT 006/004 Desa Banjarsari Kecamatan Sukatani karena diduga tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) Poto : Raka Bagaskara |
REPORTER : MADRAWI & RAKA BAGASKARA-TOP TIME JABAR
Sukatani, Bekasi- Warga RT 006/004 Desa Banjarsari Kecamatan Sukatani memprotes buruknya kualitas pekerjaan Jalan Lingkungan (Jaling) didaerahnya. Warga menilai, pekerjaan pembangunan jalan lingkungan yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2016 tersebut diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB.
Sukatani, Bekasi- Warga RT 006/004 Desa Banjarsari Kecamatan Sukatani memprotes buruknya kualitas pekerjaan Jalan Lingkungan (Jaling) didaerahnya. Warga menilai, pekerjaan pembangunan jalan lingkungan yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2016 tersebut diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB.
Agus (38) warga Kp.kosambi Desa Banjarsari Kecamatan
Sukatani kepada wartawan Top Time Online mengatakan banyak kejanggalan terlihat
dalam proyek tersebut.
"Papan bekistingnya dipendam kalo diukur ketinggiannya rata-rata
cuma 5-7 centimeter, tidak menggunakan alas plastic membrane, tidak memasang papan
proyek dan beberapa kejanggalan lainnya yang nampak kasat mata.” Kata Agus,
Rabu, 7 September 2016.
Selain itu, Agus yang mengaku juga sering menjadi pekerja
pada proyek-proyek serupa juga menyayangkan tidak adanya pengawas dari dinas
terkait saat pekerjaan dilaksanakan.
“Saya hampir setiap hari nongkorong disini. Saya tidak
pernah melihat ada pengawas dari dinas, lalu bagaimana pekerjaannya akan bagus?”
tandasnya.
Warga lainnya, Muslimin juga senada dengan Agus. Dirinya
mengaku pernah menegur mandor pekerjaan jalan lingkungan di Desa Banjarsari
Kecamatan Sukatani tersebut namun tak pernah diindahkan. “Saya pernah
mempertanyakan ke mandornya, kenapa tidak pake alas plastic? Kenapa Lapisan Pondasi Bawah yang menggunakan
bescos tidak ada dan kenapa belum dilakukan pemadatan ? Tapi sepertinya mandor
tak mengindahkan protes kami sebagai warga.” Kata Muslimin kecewa, Rabu 7
September di lokasi pekerjaan.
Ia berharap instansi terkait segera menegur pihak rekanan
yang mengerjakan.
Sementara itu pihak pelaksana pekerjaan hingga berita ini
diturunkan belum bisa dimintai tanggapannya. Beberapa pekerja yang ada di lokasi
memilih bungkam.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar