Kamis, 01 September 2016

Ucapan Sampurasun Kembali Disoal, Safari Budaya Dedi Mulyadi Diwarnai Insiden Kecil

Dedi Mulyadi, bupati Purwakarta
suasana pagelaran budaya di Sukatani, Malam Jum'at, 01 September 2016

Kapolsek Sukatani (berseragam)  berusaha menenangkan Damin Sada (kaos hitam))
REPORTER : MADRAWI-TOP JABAR

Kegiatan Pagelaran Safari Budaya yang digelar oleh Dedi Mulyadi atau dalam dunia seni dikenal dengan julukan Dangiang Ki Sunda dialun-alun Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi di warnai insiden kecil, Kamis malam, 01 September 2016. Dalam acara pagelaran  yang dimulai sekitar jam 20.00 WIB juga dihadiri Bupati Bekasi dr.hj Neneng Hasanah Yasin beserta suaminya,  Almaida Rosa Putra.

Insiden terjadi saat seorang pria bernama Damin Sada memaksa naik ke atas panggung untuk menantang Dedi Mulyadi yang juga bupati Purwakarta  berdebat. Bahkan Damin sempat memaki-maki salah satu panitia yang bernama Sonhaji.

Beberapa petugas keamanan dari jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Sukatani, Bekasi dengan sigap menghalau  pria tersebut dan dibawa menjauh dari lokasi panggung. Kapolsek Sukatani,  AKP Sumarjan langsung mengendalikan situasi dan  menenangkan Damin Sada.

Damin Sada ketika dikonfirmasi wartawan terkait maksudnya menantang Dedi Mulyadi mengatakan dirinya tidak setuju ada Pagelaran Safari Budaya diadakan di Kecamatan Sukatani dengan alasan masyarakat yang ada di Sukatani didominasi oleh suku Betawi dan keturunan Banten.

Seharusnya kata Damin, kalau pun hendak mengadakan acara safari budaya, juga harus menampilkan kesenian-kesenian Banten seperti debus,  pencak silat atau topeng  Betawi.

“Di sini kan banyak kesenian lokal, tapi kenapa justru budaya sunda yang ditampilkan? Saya juga mempertanyakan ucapan  “sampurasun”  segala bukannya assalammu”alaikum seperti lazimnya orang muslim.” kata Damin.

Pria ini menuding, pagelaran tersebut bukan semata-mata demi sebuah budaya, tapi lebih sarat dengan muatan politik menjelang Pemilihan Gubernur Jabar dan Pemilihan Bupati Bekasi.

Sementara itu ditempat terpisah, koordinator Acara Sapari Budaya,  Maya, mengatakan bahwa acara tersebut dilaksanakan di 23 kecamatan.
“Kita sudah melaksanakan di 40 titik, hanya 2 kecamatan yang belum yaitu kecamatan Bojongmanggu dan Serang Baru.

Panitia ini juga menjelaskan, inti dari Acara Sapari Budaya adalah menjalin tali kasih pemimpin dengan rakyatnya.
“Seperti yang abang lihat tadi ada ibu-ibu yang dipanggil oleh Kang Dedi Mulyadi kemudian diberi santunan secara spontanitas. Itulah bentuk dari tali kasih antara bupati dan rakyatnya,”katanya.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar