Ketatnya persaingan dunia usaha, mengharuskan
setiap orang harus memiliki visi yang jauh kedepan. Selain itu diperlukan
inovasi-inovasi baru dalam mengelola usahanya, tidak terkecuali pelaku Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) yang ada di Kabupaten Lebak. Hal tersebut disampaikan
Asisten Daerah Bidang Kesra dan Humas, H. Tajudin saat peluncuran Kampung UKM
Digital Ke 300 dan Pencanangan 1000 Kampung UKM Digital di Ciboleger, Kecamatan
Leuwidamar, Lebak, Banten, Jum’at, 19 Agustus 2016.
“Sudah saatnya masyarakat memanfaatkan teknologi
informasi dalam upaya peningkatan kesejahteraan terlebih di era globalisasi.
Goes digital bagi pelaku usaha adalah keniscayaan jika ingin adanya
sustainability business” Kata Tajudin.
Peluncuran Kampung UKM Digital Ke - 300 dan
Pencanangan 1000 Kampung UKM Digital di Ciboleger merupakan bagian dari konsep
Smart City yang digagas oleh Pemkab Lebak
bekerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).
Menurut Direktur Enterprise dan Business Service
Telkom, Muhammad Awaluddin, kehadiran kampung UKM Digital ke-300 ini bertepatan
dengan HUT Republik Indonesia (RI) ke-71 merupakan wujud bakti Telkom untuk
negeri.
Kampung UKM Digital dilansir Telkom
sejak Juni 2015 untuk melengkapi gerakan pengembangan UKM yang telah
dicanangkan seperti roadshow BAGUS Indonesia, Sentra UKM, Kampung Nelayan
Digital.
Dirinya juga menjelaskan Program Kampung UKM
Digital tersebut merupakan pionir dalam program pengembangan UKM berbasis
teritory dan komunitas yang dikomandoi Divisi Business Service dari Telkom.
“Kita punya target 300 kampung UKM Digital pada
akhir 2016. Kuartal II 2016, ternyata animo masyarakat di daerah tinggi
sehingga berubah dengan pencanangan seribu kampung UKM digital hingga tahun
depan. Nah, dalam rangka HUT RI ke-71, 300 kampung UKM digital sudah selesai.”
Kata Muhammad Awaluddin.
Diharapkannya, pelaku UKM tak lagi alergi dengan
teknologi digital dalam berusaha karena telah terbukti mengubah banyak hal,
termasuk dunia pemasaran dan bisnis.
Kehadiran kampung UKM Digital ini disambut baik
oleh warga baduy. Terbukti dari banyaknya hasil kerajinan tangan yang mulai di
order oleh berbagai kalangan di daerah lain sejak hasil karya masyarakat baduy
dipasarkan secara online. (Aep Dian Hermawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar