REPORTER : AMSAR-TOP BEKASI
Menjelang Pemilihan Bupati dan wakil Bupati (Pilbub) 2017 di Kabupaten
Bekasi, suhu politik mulai memanas. Berbagai macam cara di lakukan oleh
masing-masing Tim sukses Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati agar terpilih
Terkait dengan hal itu, Dewan Pimpinan Daerah Pemuda Lumbung
Informasi Rakyat (DPD PEMUDA LIRA) Bekasi Raya mengimbau kepada para tokoh
agama di Kabupaten Bekasi agar menjaga kerukunan umat dan tidak terlibat
kampanye hitam menjelang pesta demokrasi tersebut.
Sekretaris Pemuda LIRA Bekasi Raya, Leonardo mengatakan
bahwa tokoh agama harus lebih mengutamakan kerukunan umat, dari pada terlibat
kampanye mendukung salah satu pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati
Bekasi.
"Tokoh Agama sebaiknya jangan sampai masuk dalam
pusaran politik praktis, terlebih lagi bila sampai melakukan kampanye hitam yang melibatkan suku, agama, ras dan antar
golongan (SARA) sangat berpotensi memecah belah umat," katanya, Minggu, 21 Agustus 2016.
Dia juga menambahkan, Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi
harus menjadi cerminan dalam menjaga kerukunan.
"Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi harus menjadi cerminan dalam
kerukunan umat. Tidak justru karena ambisi politik melakukan cara-cara yang
salah." katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, jika
isu SARA itu sampai muncul, maka artinya kemunduran demokrasi, sebab SARA
sangat bertentangan dengan nilai demokrasi, bahkan merusak demokrasi itu
sendiri. Apalagi kata Leornardo, isu SARA juga bisa menjadi pemicu konflik
horizontal di masyarakat,"
Ia berharap agar dalam Pilbub Bekasi 2017semua bisa menjaga
kondusifitas daerahnya.
"Jangan ada kampanye hitam dan tindakan
saling menghujat karena itu bertolak belakang dengan ajaran agama manapun dan
kita harapkan kepada Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi dalam Pilbub Bekasi 2017
nanti mengajarkan sikap ramah, memupuk persaudaraan dan memaafkan."
harapnya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar