REPORTER : YUDI DAGO
Bagi kepala UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan
Leuwidamar Kabupaten Lebak, Banten, berkarir menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
adalah suatu pengabdian. Berpindah-pindah tugas bagi Sutoni Wijaya suatu hal yang biasa. Pria Kelahiran
Panggarangan ini berprinsip, pengabdian harus diawali dari hati yang tulus
ikhlas dalam mengemban tugas.
Mengawali karir sebagai PNS pada tahun 1984, Sutoni mulai
mengajar di SDN Cisimeut Kecamatan Leuwidamar, sekitar 100 Kilometer dari tempat tinggalnya di Panggarangan.
Tak terasa kini sudah 32 tahun dirinya menjadi abdi negara.
Pengalaman bertugas di beberapa tempat menempanya semakin mantap menjadi abdi
negara.
“Awal bertugas tahun 1984, saya pulang pergi dari
Panggarangan ke Leuwidamar setiap hari. Memang melelahkan, tapi semangat untuk
bisa mengamalkan ilmu mengalahkan rasa lelah itu.” kata Sutoni kepada wartawan
Majalah Top, Yudi Dago, Rabu, 17 Agustus 2016.
Tahun 1996, Sutoni dipindah kembali ke tanah kelahirannya, kecamatan
Panggarangan. Tetap dengan aktifitasnya
sebagai pendidik. Nasib baik rupanya ada padanya. Beberapa tahun kemudian
Sultoni diangkat menjadi kepala sekolah.
Beberapa tahun menjadi Kepsek, kemudian dia dipindah
tugaskan menjadi pengawas di UPT Pendidikan Kecamatan Cihara. “Selama menjadi
pengawas di Cihara, saya dan para Kepsek selalu kordinasi dan konsultasi dengan
pimpnan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan. Alhamdulillah, saat bertugas di Cihara berbagai penghargaan berhasil
kita raih.” katanya.
Dari berbagai proses dan penilaian atas kinerjanya, akhirnya
sejak tanggal 09 Januari 2013, pria yang sangat familiar dan humoris ini
ditunjuk menjadi Kepala UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Lewidamar.
Jabatan yang terus merangkak naik tak membuatnya jadi besar
kepala. Dia menyadari, semua adalah amanah yang suatu saat harus
dipertanggungjawabkan.
“Pertama menjadi guru PNS saya bertugas di Leuwidamar,
sekarang pun akhirnya saya kembali ke Leuwidamar. Bisa dikata saya ini orang
baru wajah lama,” kata ayah dari Rachel Putra Wijaya dan suami dari Isnawati
itu berseloroh.
Sebagai kepala UPT Pendidikan Leuwidamar, berbagai konsep membangun dunia pendidikan ia
lancarkan. Dirinya mengatakan, sarana kantor UPTD yang dulunya kurang maksimal
sekarang banyak perkembangan.
UPT Pendidikan kecamatan Leuwidamar saat ini menempati bangunan eks kewedanaan yang
merupakan salah satu cagar budaya.
“Kami dipercaya
menempati serta merawat bangunan cagar budaya yang berdiri sejak 1832, bangunan
eks kewedanaan sedikit luas yang
tentunya cukup untuk pegawai UPTD bekerja. Saat ini, sudah 102 guru telah
bersertifikasi. Tinggal 17 orang saja yang belum mengikuti PLPG.” imbuhnya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar