Sabtu, 20 Agustus 2016

Tak Senang Proyeknya Dipotret, Oknum Pelaksana Pukuli Wartawan




 REPORTER : MADRAWI-TOP JABAR
Lagi-lagi aksi brutal dan premanisme terhadap wartawan terjadi. Kali ini terjadi  di kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Seorang wartawan bernama Raka Bagaskara (25) babak belur dihajar oknum pelaksana sebuah proyek di Bekasi.
Awalnya, wartawan salah satu media cetak ini sedang melakukan liputan dan pengambilan gambar sebuah proyek pengecoran jalan yang berlokasi di Jalan Warung Kenyot Triti Desa Banjarsari Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, sekitar jam 17.30 WIB, Jum’at, 12 Agustus 2016.
Dikatakan korban, sebelum melakukan pemotretan dirinya sudah minta ijin ke salah satu pelaksana proyek yang mengenakan baju kuning.
“Walaupun sebenarnya untuk objek yang berada di area publik dan diluar pagar bagi seorang jurnalis tak memerlukan ijin untuk itu. Tapi saya tetap secara lisan minta ijin, lalu saya memotret beberapa bagian jalan yang sedang dikerjakan.” Kata Raka menceritakan kronologis penganiayaan yang dialaminya.
Lebih lanjut diceritakan, beberapa saat setelah mengambil gambar, Raka dihampiri  salah satu pelaksana yang bernama Noval yang berpamitan padanya hendak pulang. Ketika sedang berjabatan tangan dengan Noval, tiba-tiba seorang pria setengah tua yang ada bersama Noval memukuli Raka. Noval ikut melerai pemukulan tersebut.
"Saya sempat bertanya ke pelaku kenapa memukuli saya. Saya sebelumnya sudah memotret sudah ijin. Ada masalah apa ini? Orang itu terus memukuli saya, padahal banyak yang mencoba melerai." Katanya.
Peristiwa pemukulan tersebut sempat diabadikan melalui kamera handpone oleh salah satu teman Raka yang ada ditempat kejadian. Dipastikan gambar visual tersebut akan menjadi alat bukti untuk menjerat pelaku. Kasus ini sedang ditangani oleh Kepolisian Sektor Sukatani.
Kanit Reskrim Polsek Sukatani, Ipda Ganda Atmaja  membenarkan bahwa ada laporan kasus dugaan penganiayaan dengan korban seorang wartawan.
Dikatannya, sampai saat ini pihak Polsek masih melakukan upaya pemanggilan langsung kepada terlapor. “Sudah 5 hari kita cari pelaku. Ini masih terus kita proses,” Katanya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar