Kamis, 11 Agustus 2016

Mitos Angkernya Gantarawang








Gantarawang, adalah suatu tempat yang berupa padang alang-alang dan semak-semak. Tempat tersebut bernama Pasir Lampung, berada diwilayah Desa Bojongmenteng kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang Banten. Daerah ini juga berdekatan dengan desa Cisangu kecamatan Cibadak kabupaten Lebak.

Masyarakat di sekitar daerah itu mempercayai bahwa di situ terdapat suatu negara makhluk halus yang tidak dapat dilihat oleh mata secara lahiriah. Menjadi hal tabu didaerah tersebut menyebut nama “gantarawang” karena takut akan didatangi para mahluk gaib tersebut.

Ada beberapa cerita dari mulut ke mulut tentang warga yang dibawa ke Gantarawang. Dari cerita yang berkembang, biasanya warga yang sakit dan mati suri ada yang dibawa oleh Gantarang.
Disana mereka dipekerjakan sebagai buruh untuk  membantu didapur atau untuk mengurus tanaman.

Karena terkejut melihat banyak buah-buahan berukuran raksasa mereka kemudian menyebut asma Allah. Dengan disebutnya asma Allah ini, maka para penghuni Gantarawang menjadi resah. Manusia tersebut akan diusir pulang ke luar dari wilayah Gantarawang. Pulang ke raganya kembali, karena memang hanya mati suri.

Dan uniknya, mereka yang pulang akan memiliki keahlian sebagai dukun bayi atau tukang pijit.

Didaerah Bojong Menteng dan Cisangu ada nama yang sangat dikenal dan dihormati. Namanya Haji De’eng. Dia hidup beberapa generasi lalu. Salah satu keturunan dari H. De’eng adalah Tb. Ali Sobri.

Ali Sobri yang sekarang tinggal di Kampung Bu'euk Desa Cisangu kecamatan Cibadak kabupaten Lebak ini  bercerita tentang kesaktian kakek buyutnya itu. H. Ali adalah ulama yang sholeh. Dia memiliki hobby menangkap ikan dengan jala. Saking banyaknya ikan yang didapat setiap  harinya, ikan-ikan itu diawetkan dengan dibuat dendeng. Maka H. Ali dikenal dengan panggilan Haji De’eng, yang artinya dendeng.

“Suatu ketika Haji De’eng menangkap ikan. Lumayan banyak ikan yang dia masukkan ke dalam tempat ikan yang terbuat dari anyaman yang biasa disebut kempis. Namun ikan-ikan itu ternyata hilang. Haji De’eng sangat marah, dia menantang makhluk halus yang berani mencuri ikannya. Pertempuran dengan raja Gantarawang pun terjadi, dan Haji De’eng pun menang,” Kata Ali Sobri yang kini menjadi ketua Ormas Himpunan Pemuda Banten tersebut. (*)


8 komentar:

  1. Saya dari cucu alibaya Pamarayan

    BalasHapus
  2. Mun Ki Busro sahana haji deeng?

    BalasHapus
  3. Alhamdulilah saya sudah empat kali masuk ke bukit gantarawang zarah ke makom bpk kolot tb. H deeng

    BalasHapus
  4. Tepatnya d mana Makom Tb. H. Yali/H. De'eng tab??

    BalasHapus
  5. saya mau tanya apa kah lokasi gentarawang sendiri dekat makam haji deeng?

    BalasHapus
  6. saya mau tanya apa kah lokasi gentarawang sendiri dekat makam haji deeng?

    BalasHapus